Februari 2017 | PUPUK HANTU MULTIGUNA Februari 2017 ~ PUPUK HANTU MULTIGUNA

Kamis, 23 Februari 2017

KELEBIHAN PUPUK ORGANIK DARI PUPUK ANORGANIK

KELEBIHAN PUPUK ORGANIK DARI PUPUK ANORGANIK ATAU PUPUK ALAM DARI PUPUK BUATAN.

Keistimewaan dari pupuk organik adalah bahwa pada pupuk organik tersebut juga terkandung unsur – unsur mikro yang pada umumnya tidak didapatkan pada pupuk anorganik.

Selain dari itu, pada pupuk organik terdapat juga senyawa – senyawa organik lainnya terutama pada pupuk kandang ± 30 – 60 %.

Pupuk organik ditinjau dari jumlah kandungan unsur – unsur yang dibutuhkan tanaman, tidak memenuhi syarat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara baik.

Tetapi karena didalam pupuk organik terkandung sumber organik dan unsur – unsur mikro, maka kehadiran pupuk organik tersebut di dalam tanah mempunyai fungsi lain. Sehingga didalam pertanian modern, penggunaan dari kedua jenis pupuk atau pengkombinasian pupuk organik dengan pupuk anorganik tersebut, secara terpadu akan menghasilkan yang lebih baik dan lebih sehat.

Artinya pupuk anorganik akan menyediakan kebutuhan pokok sumber unsur – unsur bagi tanaman, sedangkan pupuk organik akan berfungsi sebagai benda yang dibutuhkan aleh tanah dan tanaman yaitu sebagai penyedia sumber unsure mikro.

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN
BUDIDAYA TANAMAN DURIAN






Durian (Durian Zibethinus Murr) merupakan tanama asli asia tenggara yang beriklim tropis dan beberapa jenis durian hanya terdapat sedikit yang dapat dikatagorikan sebagai durian unggul. Antara lain durian montong , chanee, hepe, sunan, petruk, berikut ini akan diuraikan secara singkat budi daya tanaman durian sebagai panduan umum :



Syarat Tumbuh



Tanaman durian akan tumbuh secara oftimal pada daerah tropis pada ketinggian 50 – 1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40 – 50% dengan suhu 22 – 30 o. curah hujan antara 1500 – 2500 mm pertahun, kemudian daerah itu mengalami bulan basah selama 9 – 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 – 4 bulan untuk proses pembuangan.

Tanah lempung berpasir subur dan memiliki kandungan bahan organik adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian. Kemudian jenis tanah latosol,

Podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis tanah yang paling cocok bagi tanaman durian. Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat, kurang baik bagi tanaman durian karma proses pengeringanya sangat sulit terutama pada musim hujan, kemidian pada musim kemarau tanah liat menjadi keras sehingga tanaman durian susah menyerap air dan pertumbuhan akarnya terganggu. Kemudian topografi yang baik bagi tanaman durian adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35o,untuk tanah miring perlu terasiring untuk mencegah erosi. Akar tanaman durian sanggup menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang baik adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm. Lokasi yang terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain dari pada itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung, pH tanah yang baik sekitar 6,0 – 7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkanya.



1.2. Penanaman Tanaman Durian



1.2.1 Memilih bibit



Langkah awal sebelum menanam adalah memiliki bibit yang baik dengan Varietas unggul yang telah disahkan oleh department pertaniaan.

Selain daripada itu juga perlu diperhatikan jenis durian unggul yang cocok untuk ditanam pada lokasi yang sesuai dengan asal induk tanaman misalnya jenis matahari, durian ini asli jonggol jawa barat maka cocok ditanam di daerah jawa barat namaun untuk jenis durian introduksi dari Thailand misalnya jenis monthong dan chanee tidak terpengaruh oleh kondisi lahan , artinya ditanam didaerah manapun akan sama hasilnya dengan induk tanamanya (mudah beradaptasi), hal inilah salahsatu keunggulan jenis monthong dan chanee. Adapun cirri – ciri umum bibit durian yang baik selain jenis / Varietasnya adalah sebagai berikut :



Bibit Sehat dan Segar

Bebas Hama dan Penyakit

Daunya banyak

Batangnya kokoh dan percabanganya 2 – 4 arah

Pada batang terlihat adanya perkembangan tunas-tunas baru

Keseimbangan antara tinggi tanaman dengan jumlah daun



1.2.2 Penanaman Bibit



Persiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan dibersihkan dari tanaman lain yang kira – kira mengganggu sinar matahari, karena tanaman durian sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah dengan ukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m.Dengan pola jarak tanam ini maka tanaman tidak saling berebut unsure hara, penyebaran penyakit tidak mudah menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Ukuran lubang tanaman untuk penanaman durian pada umumnya dengan ukuran 1m x1mx1m. Pada waktu penggalian sebaiknya tanah bagian atas (50 cm) dengan tanah bagian bawah (50 cm) di pisahkan .Tanah bagian atas nantinya di campur dengan pupuk kandang satu karung (25 kg)dan digunakan sebagai media tanah, kemudian tanah bagian bawah di masukan kembali kedalam lubang. Lubang tanam yang telah dibuat kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan maksud agar gas – gas beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh dengan oftimal. Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan dengan posisi menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk kerucut/donat hal ini dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak 20 liter air.



Pemupukan



Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan pupuk organik. Pada masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk kadang pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg). pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan pada akhir misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk kandang adalah dengan cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman.

Untuk mendapatkan kualitas terbaik pupuk organik, maka perlu diperhatikan tingkat kematangan dan efektifitas pupuk serta mudah diserap tanaman . Untuk mendapatkan hal itu maka perlu dilakukan fermentasi pupuk kandang. Adapun bahan utama untuk memfermentasikan pupuk kandang adalah dengan pemberian micro organisme. Bahan micro organisme yang dianjurkan menggunakan KATALEK, yang terbukti efektif dengan hasil yang memuaskan. Perbandingan antara pupuk kandang dengan katalek adalah 1Kg Katalek : 1 ton pupuk kandang.

Hal yang sangat penting dalam perlakuan pupuk organik yaitu adalah dengan pemberian unsur kalsium tinggi(Cals). Karena unsur ini sangat berguna dalam hal memprotek tanaman dari segala kondisi, memberikan kemudahan penyerapan unsur makro dan mikro, dan sebagai penetralisir tanah.

Kemudian pemupukan dengan pupuk anorganik pemberianya dapat dilakukan dengan cara dibenamkan kedalam disekeliling tanaman. Pembenaman dapat dilakukan dengan cara menggali tanah membentuk parit mengelilingi pohon dibawah tajuk terluar tanaman. Pemberian pupuk anorganik pertamakali dilakukan pada saat tanaman berumur dua bulaln (setelah tanam),Pemupukan ini diulang setiap 6 bulan. Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai pada tahun ketiga ditujukan untuk pertumbuhan tanaman, pada masa ini pilihan pupuk NPK dengan kadar N tinggi.Setelah menginjak tahun ketiga, selain untuk pertumbuhan, pemupukan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bunga, sebagai patokan pemberian pupuk anorganik yaitu NPK adalah sebagai berikut :



Pemupukan pertama yaitu dua bulan setelah tanaman dengan pupuk Urea, SP, KCL,dengan perbandingan 4 bagian urea, 2 bagian SP, 1bagian KCL, (4:2:1). Dosisnya 250 gram pertanaman dan seterusnya 750 gram s/d 2kg.

Setelah memasuki masa produktif + umur 3 tahun tanaman durian dipupuk NPK pembuahan yaitu NPK 15 – 15 - 15 atau NPK 16 – 16 – 16 apabila mencampur sendiri menggunakan pupuk Urea, SP, KCL, dengan perbandingan 2 bagian Urea, 4 bagian SP, 1 bagian KCL (2:4:1) dosis 2 kg pertanaman .

Untuk memperbaiki kualitas buah yang lebih baik (mempertahankan kualitas buah) diberikan KnO3 sebelum masa pembuangan.

Pemberian pupuk anorganik NPK setelah berbuah cukup 1 kali setahun yaitu sebelum berbunga. Untuk lebih detail lihat pada lampiran mengenai program pemupukan.



1.4.Pemeliharaan



1.4.1. Pengairan



Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap tanaman membutuhkan air sebanyak 10 – 20 liter perhari. Cara penyiraman agar tidak terjadi genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar maka cara yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada masa awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu bulan). Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali. Penyiraman rutin dilakukan terutama pada saat musim kemarau.



1.4.2. Penyiangan



Secara rutin tanaman durian harus dibersihkan dari rumput yang terdapat dibawah tajuk. Cara pembersihan rumput harus menghindari tertutupnya akar mayang yang muncul dipermukaan tanah. Apabila bamnyak akar mayang yang terputus maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau stress, maka cara yang ideal yaitu dengan cara mencabut rumput atau memangkas rumput tidak sampai mengenai tanah serat dengan menimbun tanah atau pupuk kandang dibawah tajuk tanaman. Selain dari pada itu tanaman durian harus terbebas dari tanaman lain yang menghalangi sinar matahari.



1.4.3. Pemangkasan



Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki percabangan yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat tanaman menginjak umur 1,5 tahun dimana tanaman mulaili memiliki percabangan yang banyak. Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama dan kedua yang mengarah ke tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak terlindungi oleh cabang yang berdaun lebat sehingga sinar matahari masuk dan terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua dilakukan pada saat setelah panen buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas – tunas baru yang tak beraturan. Tunas – tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar matahari masuk. Untuk itu maka perlu dilakukan pengurangan tunas – tunas yang tidak produktif.



1.4.4. Formula Penyemprotan



Untuk membantu pertumbuhan tanaman dan pencegahan terhadap hama serta penyakit maka harus dilakukan penyemprotan dengan dosis yang seimbang secara rutin dilakukan setiap bulanya minimal dua kali atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanya, penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan disemprot secara merata kedalam daun dan batang tanaman, berikut ini akan dijelaskan tentang pembuatan formula penyemprotan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Tahap usia pertumbuhan,(ukuran Untuk Kebutuhan Volume Air 15 Liter )



Keterangan Jenis Dosis

Insektisida Curacron 20 cc

Fungisida To fresh/Dithane 30 gram

Zat Tumbuh Atonik 30 gram

Protektor Tumbuhan Tani Talk 30 gram

Pupuk Daun Super Aci 30cc

Perekat Agristik 10 cc

















Tahap Usia Produktif : (ukuran untuk kebutuhan volume air 15liter)



Keterangan Jenis Dosis

Insektisida Curacron 20 cc

Fungisida To fresh/Dithane 20 gram

Protektor Tumbuhan Tani Talk 30 gram

Pupuk daun Super Aci 40 cc

Perekat Agristik 10 cc


3. Tahap tanaman berbuah



Keterangan Jenis Dosis

Insektisida Curacron 20 cc

Fungisida To fresh/Dithane 20 gram

Asam Amino Strong 40 cc

Pupuk Daun Super Aci 40 cc

Protektor Tumbuhan Tani Talk 30 gram

Perekat Agristik 10 cc



















Untuk pengendalian terhadap bakteri yang merugikan didalam tanah yang bisa mengakibatkan perakaran menjadi terhambat maka perlu diatasi dengan memberikan zat penyubur tanah yaitu dengan menggunakan micro organisme pengurai misalnya Em4 atau Katalek yang diaplikasikan sebagai fermentasi pada pupuk kandang. Formula pembuatan fermentasi pupuk kandang ini adalah sebagai berikut;





Formula;

Em4 : 1 botol

Pupuk Kandang : 3 karung (75Kg)

Gula Pasir : 1 Kg

Air Beras : ¼ Drum

Perlakuannya; Komposisi formula pupuk organik dicampurkan dalam media Drum

Diaduk setiap hari pada pagi hari selama 1 – 2 minggu

Ditutup rapat sehabis mengaduk



Penggunaannya : Hasil Fermentasi Pupuk sebanyak 2 gayung air dicampurkan dng 5 Ltr air kemudian diberikan ke tanaman.





1.5. Hama dan Penyakit tanaman Durian



Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam usaha tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan tanaman durian. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan seperti mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina bibit. Memusnahkan tanaman, mengsanitasi kebun dengan baik. Menanam tanaman pelindung untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit.



1.5.1.Hama Tanaman Durian



Penggerek batang,Batocera Naminator, Xylentus Lenconotus, Lamzera Coffeae, Menyerang tanaman dengan membuat lubang pada batang, dahan dan ranting. Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya lubang yang disertai kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu yang diserang penggerek, akibat serangan tersebut tanaman menjadi layu, daun – daun kering dan rontok akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut :

Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput – rumputan, gulma, tanaman inang, dan daun – daun durian yang sudah rotok.

Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.

Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik.

Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau daun.



1.5.1.2. Kutu Loncat



Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah daun berwarna berbintik – bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting berlubang, dan berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran kecil, warnanya cokelat dan diselimuti benang – benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya. Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti : Curacron, Dursban, dll dengan konsentrasi 0,2 %.



1.5.1.3. Kutu Putih



Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan tumbuhnya diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini menyerang tanaman durian dengan menghisap cairan daun, hama ini juga menyerang penyakit embun jelaga. Kotoranya yang manis mengundang semut sehingga penyebaranya mengikuti semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat mengalami kerontokan pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat menggunakan insektisida dan akarisida.



1.5.2 Penyakit Tanaman



1.5.2.1 Kanker Batang dan Mati Pucuk



Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda – tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman yang digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan menggunakan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, memangkas tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada tanaman atau dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya dengan parafin.



1.5.2.2 Busuk Akar



Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang masih bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral. Jika akar dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak cokelat. Penyakit busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat juga oleh Fisarium sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung pada tanaman durian. Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif : metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole tanaman yang sudah terserang dan mati sebaiknya dibakar dan bekas lubangnya diberi kapur, pencegahan dapat dilakukan dengan pada musim hujan system drainase kebun diperbaiki agar tidak terjadi genangan air yang dapat membusukan akar.



1.5.2.3. Bercak Daun



Penyebab terjadinya penyakit bercak daun adalah cendawan colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya bercak – bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi lubang, serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada daun, pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif tembaga.



1.5.2.4. Jamur Umpas



Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang yang terserang dan diselimuti dengan benang – benang jamur berwarna metalik seperti sarang laba – laba. Pada kelembaban yang tinggi benang – benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian yang terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane M-45, dll.



1.5.2.5. Busuk Buah



Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora palmivora. gejala serangan terlihat adanya bercak – bercak basah berwarna cokelat kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk basah pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria berwarna putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang harus dibuang.



1.5.3 Penyakit Fisiologis



1.5.3.1. Ujung Daun Mengerin



Tanaman durian yang terserang penyakit ini ditandai dengan mengeringnya bagian ujung daun dan pinggir – pinggir daun dan berwarna cokelat. Penyebab penyakit ini adalah tanaman durian kekurangan unsure mikro Zn. Penyakit ini dapat mempengaruhi fotosintesis daun. Penanggulanganya dapat dilakukan degan menyemprotkan unsure mikro Zn pada daun. Selain karena kekurangan unsure Zn penyakit ini terjadi karena kekurangan air. Setelah tanaman disiram dan kebutuhan air telah tercukupi kondisi daun tanaman akan berangsur pulih.



1.5.3.2. Daging Buah Keras



Penyakit ini ditandai dengan mengerasnya beberapa bagian buah durian. Selain itu buahpun berwarna pucat dan rasanya hamba. Penyakit ini terjadi padabuah durian karena jumlah biji terlalu banya, selainitu factor lain adalah kekurangan kalsium dan magnesium.



1.6 Masa Panen – Pasca Panen



1.6.1. Masa Panen – Memetik buah Durian



Pada umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun, kemudian durian genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 – 5 tahun sejak tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan sambung pucuk atau okulasi, pada umumnya buah durian akan mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Untuk Janis monthong waktu petik yang tepat adalah 125 – 135 hari. Lalu jenis chanee 110 – 160 hari setelah bunga mekar.

Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat dilakukan berdasarkan tanda – tanda fisik pada buah sebagai berikut :



Ujung duri berwarna cokelat tua

Garis –garis diantara duri berwarna lebih jelas

Tangkai buah lunak dan muda dibengkokan

Ruas – ruas ditangkai buah membesar

Buah baunya harum yang khas

Terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah di pukul



Pemetikan buah / panen bila hendak di konsumsi langsung bisa dilakukan setelah matang 100 % (buah akan jatuh sendiri). Bila panen bertujuan untuk komersial dengan pengangkutanjarak jauh (eksport). Pemetikan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan 80 % akan diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian pada tinggakat kematangan ini dapat disimpan 2 – 3 minggu. Alat yangdigunakanuntuk memetik buah durian dapat menggunakan pisau atau galah berpisau. Yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat pangkal batang, kemudian buah jangan sampai jatuh agar tidak merusak buah durian.



1.6.2. Penanganan masa Panen



Buah hasil pemetikan perlu penanganan yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga hingga ditempat penjualan, eksport, pasar regional, supermarket , dan lain – lain . adapun cara penangananya yaitu sebagai berikut :

Setelah pemetikan selesai, buah diberi label/keterangan tentang asal kebun atau pohon dan jenis durianya, hal ini dilakukan untuk mengkontrol kualitas buah.

Buah dicuci dengan air untuk membersihkan dari kotoran yang melekat pada buah.

Buah dicelupkan pada larutan fungisida benomil atau O-ethyl phosphonate untuk menghindari kebusukan karena cendawan Phytophtora sp selama masa pemeraman atau pengangkutan.

Buah diangin – anginakan supaya kering.

Buah diseleksi /disortir berdasarkan grade (tingkat) mutu buah untuk pasar amerika serikat dan eropa, berat yang diminta : 2,5 – 3 kg untuk asia bobot yang diminta 2 – 5 kg. selain berdasarkan bobot, seleksi dapat dilakukan berdasarkan jumlah juring dan isinya untuk durian monthong, adapun spesifikasinya yaitu sebagai berikut :

Mutu kelas 1 : memiliki 4 – 5 juring yang terisi penuh

Mutu kelas 2 : memiliki 5 juring, 2 juring yang terisi penuh

Mutu kelas 3 : memiliki 5 juring, 3 juring yang tidak terisi penuh, buah kelas tiga ini hanya bisa dijual dipasar lokal

Setelah buah di seleksi, buah dimasukan kedalam peti atau kotak karton yang bisa menampung 3-5 buah durian.

Namun ada metode packing lainya yaitu dengan mengupas buah durian kemudian daging buahnya disimpan dalam pembungkusplastik kedap udara.


PAKAI INI AJA BIAR LEBAT BUAH DURIAN ANDA >>> KLIK DISINI








BAB II

PERKEMBANGBIAKAN BIBIT DURIAN



Teknik Perkembangbiakan



Perkembangbiakan tanaman durian dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

perkembangbiakan secara genetatif : menggunakan biji

perkembangbiakan secara vegetatif : menggunakan biji yang digunakan sebagai batang bawah dan disambung (top enten), atau menempelkan mata tunas unggul (okulasi)



Perkembangbiakan Secara Generatif.

Untuk mendapatkan biji durian yang banyak maka dibutuhkan biji durian yang diperoleh dari para pedagang buah durian pada saat musim panen buah durian, atau dari pabik makanan yang memproduksi aneka makanan dari buah durian, serta dari hasil mengkonsumsi sendiri buah durian, kesulitan dari pengumpulan ini adalah susah mendapatkan biji yang seragam varietasnya. Setelah biji terkumpul ada beberapa langakah yang harus dikerjakan, diantaranya sebagai berikut :



Seleksi Biji

Biji yang baik adalah biji yang diperoleh dari durian yang telah benar - benar tua (matang), yang dipergunakan sebagai bibit hanya biji yang sempurna, biji yang sempurna adalah biji yang seragam tidak terlalu kecil, tidak kempes, tidak rusak oleh hama, dan tidak luka. Selanjutnya biji di pisahkan dari dagingnya dengan cara dicuci dengan air bersih, kemudian setelah bersih biji direndam dengan cairan zat tumbuh dan obat fungisida selama + 4 - 6 jam. Setelah direndam maka biji dihamparkan rata pada permukaan kering yang dilapisi plastik atau dijemur tetapi tidak langsung terkena sinar mata hari(panas – angin), maka biji siap untuk disemaikan kedalam tanah.



1.1.2 Media Tanam



Penanaman biji durian dapat dilakukan langsung dikebun ( areal persemaian) atau didalam plastik untuk penanaman dikebun. Sebelumnya siapkan terlebih dahulu tempat persemaian yang berupa gundukan tanah memanjang dengan lebar 1m dan tinggi 30 cm. tanahnya dicangkul dan dicampur dengan pupuk kandang. Tempat persemaian sebaiknya diberi naungan dari paranet (50 %) atau daun kelapa untuk melindungi bibit yang masih muda dari hujan dansinar matahari. Kemudian biji ditanam secara rapat satu – persatu didalam persemaian. Untuk memudahkan percepatan tumbuh maka setelah ditanam selama 2 minggu maka biji yang telah tumbuh (memipunyai akar yang kuat) diambil bijinya pada ujung batangnya.

Setelah benih berumur 1 bulan yang daunya belum mekar. Maka, benih diambil dari persemaian dengan memotong sebagian akarny, kemudian dimasukan / ditanam kedalam media tanam (Poly bag berukuran 15x 20 cm) yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Poly bag disusun sedemikian rupa dalam bedenganyang disiapkan dandiberi naungan paranet 50 %. Dari proses ini maka dihasilkan bibit durian yang siap untuk diokulasi.





Perkembangbiakan secara generatif mempunyai kekurangan dan kelebihanya, yaitu sebagai berikut :



Kekuranganya sebagai berikut



Varietas baru yang muncul belum tentu baik dan tidak seragam

Tidak bisa dipastikan mempunyai sifat yang baik seperti induknya.

Berbuahnya lama

Kualitas buah dan ketahananya terhadap hama penyakit baru bisa diketahui dalam jangka waktu yang lama.



Kelebihanya sebagai berikut,



Bisa diperoleh varietas baru yang baik

Umurnya lebih panjang dan perakaranya lebih kuat

Pengadaanya membutuhkan biaya yang lebih murah dan relative lebih mudah

Cocok untuk kebutuhan proyek penghijauan dikarenakan harganya lebih murah, dan cepat dalam hal pengadaanya.



Perkembangbiakan secara vegetatif



Tehnik ini adalah perpaduan / penyilangan antara bibit dari biji (Sadling) dengan pucuk atau mata tunas (Entries) durian ungul, hasil dari penyilangan ini akan didapatkan bibit durian baru yang bervarietas unggul. Teknik penyilanganya dapat dobangi menjadi dua cara,yaitu system sambung pucuk,(Top enten)dan system mata tempel (Okulasi).









System Sambung Pucuk (Top Enten)



Yang dimaksud sambung pucuk disini adalah penyatuan batang bawah (hasil bibit dari biji) dengan pucuk (hasil dari pucuk durian unggul) sehingga terbentuk tanaman sesuai varietas batang atasnya.



Peralatan



Teknik sambung pucuk ini membutuhkan peralatan sebagai berikut :

Alat pemotong, alat pemotong yang digunakan bisa berupa silet, cutter, pisau khusus okulasi dan gunting khusus dahan.

Plastik mambo untuk kerudung pucuk sambungan.

Tali rafia dan tali plstik



Tahapan



Tahapan – tahapan penyambungan yaitu sebagai berikut :

Batang bawah yang sudah siap disambung dipotong kira – kira 20 cm dari leher akar atau lebih kurang sekitar 2 – 3 cm diatas batang yng berwarna hjau dan cokelat. Permukaan batang yang telah dipotong ini kemudian dibelah menjadi dua, setiap bagian sama besarnya panjang belahan sekitar 2 – 5 cm.

Batang atas yang akan disambung berupa pucuk cabang yang masih lengkap dengan kuncupnya dan dalam keadaan tdak terlalu muda /terlalu tua. Bersar cabang yang digunakan harus sama besar dengan dengan batang bawah yang dipotong sepanjang 2 – 3 ruas. Selanjutnya daun – daun dibatang atas ini dibuang dan disisakan satu helai yang terletak paling ujung. Sisa daun paling ujung ini dipotong dan disisakan seperempatnya saja. Pangkal batang kemudian diiris miring dikedua sisinya sampai mengenai bagian kayunya.

Batang atas yang sudah dipotong miring tadi disisipkan kedalam belahan diujung batang bawah kemudian, sambungan tadi diikat dengan tali plastik dan dikerudungi dengan plastic.

Kelebihan system pucuk sambung pucuk ini akan menghasilkan bibit dengan percabangan yang sempurna (seperti air mancur), namun tidak efisien dalam perbanyakanya dikarenakan satu pucuk yang terdapat lebih dari satu mata tunas hanya menjadi satu bibit durian bar. Berbeda dengan system mata tempel (okulasi) dimana satu pucuk (entries) dengan dua sampai tiga mata tunas bisa menjadi tiga bibit baru.



3.2. Sistem Mata Tempel (Okulasi)



Okulasi adalah penempelan mata tunas dari pohon induk durian terpilih (unggul) kebatang bawah yang sudah disiapkan. System ini sangat efisien dan bisa diperoleh bibit baru dalam jumlah banyak, dikarenakan satu pucuk batangan lebih dari satu mata tunas bisa dimanfaatkan semua utuk ditempelkan pada batang bawah sehingga bibit yang dihasilkan akan lebih banyak dari pada system sambung pucuk.

Untuk okulasi, peralatan dan batang bawah yang digunakan sama dengan peralatan dan batang bawah pada system sambung pucuk.



3.2.1. Tahapan Pengerjaan Okulasi Sebagai Berikut :



Pilih batang bawah yangsudah berumur kurang lebih 6 bulan dan dalam keadaan sehat. Kurang lebih 20 cm, dari pangkal batang dibuat irisan yang berbentuk hurup T atau disayat sepanjang lebih kurang 2 cm.

Mata tunas yang terpilih di sayat dengan bentuk bulat atau persegi dengan panjang kirang lebih 1.5 cm mengelilingi mata tunas. Dalam pengambilan mata tunas ini harus diikut sertakan kambiumnya, sebab bila mata tunas diambil tidak ada kambiumnya, bisa dipastikan okulasi yang dikerjakan gagal.

Mata tunas yang sudah diperoleh disisipkan dibawah kulit batang pokok yang telah didiris tadi. Dalam penyimpanan atau penempelan mata tunas, jagalah supaya tidak ada kotoranyang menempel dikambium karena dapat mengganggu penyatuan antara mata tunas dan batang pokok.

Setelah selesai penempelan, batang diikat menggunakan tali pelastik. Pengikatan ini dilakukan diseluruh batang yang telah disayat kecuali tepat pada mata tunas yang besar.

Setelah dua minggu kemudian, periksalah keberhasilan okulasi yang dikerjakan. Biasanya, jika berhasil mata tunas pada okulasi akan berwarna hijau dan memperlihatkan tanda – tanda perkembangan tunas. Jika tidak berhasil, mata tunas akan kering. Setelah mata tunas tumbuh, batang atas tanaman asli dipotong kurang lebih 2 cm diatas amata tunas. Bersama dengan itu maka pelastik yang menempel pada mata tunas dibuka dengan meggunakan silet. Untuk mempercepat pertumbihan tanaman hasil okulasi tersebut, diberikan pupuk NPK pertumbuhan secukupnya pada masing – masing tanaman. Pada umur 8 – 10 bulan sejak penempelan tanaman durian sudah siap untuk dipindahkan keareal penanaman.



Demikianlah ulasan singkat mengenai budidaya tanaman durian, semoga ulasan ini dapat dijadikan acuan guna pengembangan investasi sektor agribisnis.


Sekarang Jadilah Petani yang sukses Selanjutnya ... Dengan Miliki Pupuk Yang Tepat

Apakah ingin tanaman hias anda sehat dan segar ?
Apakah ingin tanaman kebun anda semakin wow hasil panennya ?
Apakah ternak anda ingin besar, sehat dan banyak anakan ?
Apakah tambak ikan anda ingin dapatkan memuaskan hasilnya ?
Apakah Anda ingin pokok sawit anda sehat, berbuah besar dan panen dimusim apapun ?
Apakah Anda Ingin menaikkan pendapatan Hasil Panen Sawit Lahan Anda/anggota koperasi/ plasma anda ? 
Lebih Hemat pupuk makro/kimia  

Pasti Jawaban anda ingin .. Ya ... 

kini saat nya ikuti teknologi terbaru dipakai ribuan petani Indonesia

Bayangkan Anda Menjadi Petani Yang Sukses Makmur di negaranya 


Matematika pupuk dan pemupukan

Matematika sebagai ilmu yang mempelajari bilangan dengan berbagai konsep menawarkan logika berpikir dalam mempelajarinya. Matematika bukanlah sekadar menghafal, mempelajari matematika membutuhkan nalar, logika, dan ketekunan.

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat berguna dan banyak memberikan sumbangan bagi ilmu-ilmu lainnya. Hampir setiap ilmu yang ada memiliki relasi dengan matematika, contohnya pada ilmu kimia yang memiliki relasi dengan matematika dalam penghitungan pH suatu zat dengan logaritma, begitu pula dengan ilmu biologi yang membutuhkan bantuan matematika dalam menyatakan hubungan antara frekuensi genotipe dan frekuensi alel, kemudian dalam fisika yang membutuhkan bantuan matematika melalui vektor, dan ilmu-ilmu lainnya.

Bagi pelajar atau orang yang tidak menyukai matematika, matematika akan terlihat rumit, akan tetapi jika kita melihat prospek pekerjaan yang paling menjanjikan sepuluh tahun ke depan, maka kita akan menemukan pekerjaan yang membutuhkan matematika. Berdasarkan hasil riset University of California tahun 2013, pekerjaan yang paling menjanjikan di masa depan adalah pengembang aplikasi perangkat lunak, analis pasar, biomedical engineer,  akuntan atau auditor, administrator sistem komputer dan jaringan, petroleum geologist, dan lainnya. Berdasarkan hasil riset tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika memegang peranan besar bagi kemajuan teknologi di masa depan.

Tanpa kita sadari, matematika terlibat dalam kehidupan kita. Hampir di setiap aspek kehidupan, ilmu matematika digunakan, misalnya pada menghitung takaran obat, penghitungan suhu, pembuatan program komputer, pencampuran zat kimia, perdagangan, dan lain-lain. Semua profesi terkait dengan matematika. Adapun sifat dari ilmu matematika adalah fleksibel dan dinamis, sehingga selalu dapat mengimbangi perkembangan jaman. Terutama di jaman yang serba canggih ini, komputer menjadikan matematika sebagai ilmu yang membantu pemrograman menjadi efektif dan efisien.

Kita tidak dapat menjalani keseharian kita dengan lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan matematika. Di jalan, kita akan menemukan gedung bertingkat, trotoar, jalan yang di aspal, lampu merah yang semuanya dibentuk melalui ilmu matematika, ketika kita akan berbelanja kita pun akan bertemu dengan matematika, membayar listrik pun kita akan menemui matematika.

Matematika memiliki sejumlah manfaat, yaitu dapat menjadi pemecahan dari berbagai masalah atau solusi dalam berbagai bidang kehidupan, matematika menjadi dasar pokok atau kunci gerbang untuk mempelajari ilmu lainnya, seperti fisika, biologi, kimia, akuntansi, ekonomi, dan sebagainya, belajar matematika pun dapat melatih kita untuk berpikir kritis, lebih teliti, tidak ceroboh, serta melatih nalar dan logika manusia melalui berpikir secara sistematis dan terstruktur dari permasalahan yang dihadapi. Melalui matematika, kita akan selalu dihadapkan pada pemecahan masalah, hubungan sebab akibat, pertanyaan dan jawaban yang logis, ilmiah, berpikir kreatif, dan masuk akal.

Dengan manfaat besar yang diberikan matematika dalam berbagai bidang kehidupan, maka dapat dikatakan, matematika adalah ilmu yang diterapkan di segala bidang. Hal ini dibuktikan dari keterlibatan matematika dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari matematika, fisika, kimia, dunia perbankan, teknik, kedokteran, psikologi, bahkan dalam dunia pertanian.

Dunia pertanian atau agrikultur merupakan terapan dari ilmu hayati yang mendayagunakan ilmu biologi dan matematika. Dunia pertanian mencakup pengetahuan tentang budidaya tanaman dan hewan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kesejahteraan manusia.

Dalam mengembangkan dunia pertanian, kita mengenal beberapa program untuk meningkatkan hasil pertanian, salah satunya adalah intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah cara untuk meningkatkan hasil pertanian melalui pengolahan lahan pertanian dengan cara pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama, dan pemberantasan penyakit tanaman. Program intensifikasi pertanian juga dikenal sebagai panca usaha tani.


Pupuk Para Petani Indonesia, Cek Selengkapnya 

>>>KLIK DISINI<<<


Kita dapat melakukan salah satu cara intensifikasi pertanian dalam mengatasi masalah unsur hara yang tidak seimbang, yaitu dengan pemberian pupuk pada tanaman. Seperti manusia, tanaman membutuhkan zat makanan, dalam hal ini adalah unsur hara yang seimbang. Kesuburan tanah ditentukan dari kemampuan tanaman untuk menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang. Jika unsur hara tidak seimbang, maka tanaman tidak dapat tumbuh optimal. Unsur utama tersebut adalah C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, B, Zn, Mo, dan Cl. Unsur N, S, P, K, Ca merupakan unsur makro, artinya unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah banyak. Kemudian, tanaman akan mendapatkan unsur C, H, O dari udara dan air, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur mikro, yang artinya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Pupuk akan berperan bagi kesuburan tanaman karena akan menambah nutrisi atau unsur hara yang diperlukan. Pupuk sebagai unsur hara buatan akan mengatasi kekurangan nutrisi, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium.

Terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia, sedangkan pupuk kimia atau pupuk anorganik merupakan pupuk yang tersusundari zat kimia. Pupuk kimia dibagi menjadi pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang memiliki satu unsur hara, sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang memiliki lebih dari satu unsur hara, misalnya N, P, K, atau N dan P, atau P dan K, dan sebagainya. Pupuk majemuk atau biasa disebut pupuk daun dinyatakan dalam grade, misalnya 10-20-10, 30-10-20 atau grade seimbang 20-20-20. Angka pertama menunjukkan persentase N (Nitrogen), angka kedua menunjukkan persentase P (Fosfor), dan angka terakhir menunjukkan persentase K (Kalium).

Dalam membudidayakan tanaman, biasanya kita akan memilih pupuk kimia karena hasil yang lebih cepat terlihat, misalnya lebih cepat berbuah, selain itu pemupukan lebih tepat sasaran karena dapat dikonsentrasikan dengan jenis unsur tertentu.

Masalah yang sering timbul dalam menggunakan pupuk kimia adalah saat kita menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Pupuk kimia yang berlebihan bukan berarti tanaman tersebut akan mendapat nutrisi yang banyak. Ketika pupuk kimia diberikan dalam jumlah yang tidak sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan maka akan terjadi peningkatan keasaman tanah sehingga mengikat senyawa nutrisi mikro dan akhirnya nutrisi mikro tidak tersedia bagi tumbuhan untuk diserap. Tanaman tersebut akan mengalami fertilizer burn, yaitu mengeringnya daun hingga menyebabkan kematian tanaman karena pupuk yang diberikan terlalu berlebihan.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, kita dapat menyelesaikannya dengan persoalan matematika. Agar pupuk kimia yang diberikan dosisnya tidak berlebihan, maka kita harus menghitung dosis yang tepat dengan matematika. Untuk memudahkan penghitungan, kita harus mengetahui bahwa urea mengandung 45% N, pupuk SP-36 mengandung 36% P2O5, dan KCl mengandung 60% K2O. Kemudian yang harus kita lakukan adalah mengetahui dosis formula takaran pupuk untuk tanaman. Setiap tanaman memiliki dosis yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan dan ketersedian hara dalam tanah.

Misalnya, apabila diketahui dosis formula takaran pupuk untuk tanaman padi adalah 135 kg N, 36 kg P2O5 dan 20 kg K2O, semuanya adalah dosis dalam hektar. Maka pupuk tunggal yang dibutuhkan :








Bagaimana jika kita ingin mengetahui kebutuhan pupuk per pot saja? Misalnya kita memiliki pot memiliki berbentuk tabung dengan diberi 1 L tanah dan kita ingin menghitung besarnya takaran pupuk urea per pot, dengan formula 300 kg urea/hektar. Volume 1 hektar  adalah 2.000 m3.

Dengan penyelesaian tersebut, hadirnya matematika dalam memecahkan persoalan kita dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam pemupukan tanaman, membantu kita agar memberikan pupuk dengan takaran yang tepat. Tanpa kita sadari, hal-hal seperti ini dihitung dengan cara matematika dan dengan bantuan ilmu kimia.
Kesimpulannya, matematika memberikan inovasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan mempelajari matematika, kita dapat semakin berinovasi dan mengasah kreativitas dengan matematika dalam kehidupan, tidak hanya dalam pemupukan, tetapi dalam penerapannya pada aktivitas lainnya.

Rabu, 22 Februari 2017

Pupuk Anorganik dan Pupuk Organik

Pupuk Anorganik dan Pupuk Organik

Pupuk organik dan pupuk buatan bukanlah dua jenis pupuk yang harus bersaing penggunaannya, dan bukan pula untuk dipertentangkan manfaatnya.
- Pupuk organik adalah pelengkap dari pupuk anorganik dan begitu juga sebaliknya pupuk anorganik akan lebih efisien penggunaannya bila dikombinasikan dengan pupuk organik.

- Pupuk anorganik hanya mengandung jenis unsur hara yang terbatas seperti N, P, K, Ca dan Mg saja meskipun kadar unsur hara pupuk tersebut relatif tinggi.

Sebaliknya, pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap tetapi dalam jumlah yang relatif sedikit.

Kelebihan pupuk organik antara lain,dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga pupuk organik tidak diartikan sebagai pesaing atau lawan dari pupuk buatan tetapi kedua jenis pupuk ini seharusnya digunakan bersama-sama (terpadu) karena akan saling melengkapi.

Pemupukan berimbang merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan mutu hasil serta untuk memastikan keberlangsungan produksi pertanian. Penerapan pemupuan berimbang adalah upaya untuk mempertahankan produktivitas secara berkesinambungan dari pertanian berbasis eksploitasi tanah menjadi pertanian berbasis kesuburan tanah.



loading...

Best Seller Hari Ini !!! 

Budidaya Kacang Hijau

menanam-Kacang Hijau

Alfalfa – Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Kacang hijau juga banyak diberikan untuk anak-anak balita karena kandungan gizinya serta mudah dicerna. Campuran tepung kacang hijau dan tepung beras masing-masing 50 % sangat baik untuk konsumsi anak balita karena kandungan lisin dan asam amino-sulfur sangat serasi.
Karena tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat, maka kacang hijau ini memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Dengan teknik budidaya dan penanaman yang relatif mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki prospek yang baik untuk menjadi peluang usaha bidang agrobisnis.
Pada umumnya, kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Kacang hijau memiliki kelebihan dibandingkan tanaman pangan lainnya, yaitu:
• Berumur genjah (55-65 hari) • Lebih toleran kekeringan dengan kebutuhan air untuk pertumbuhan kacang hijau relatif kecil, yakni 700-900 mm/tahun. Pada curah hujan yang lebih rendah dari itu masih dapat tumbuh karena ia berakar dalam. • Dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dan penyubur tanah karena bersimbiose dengan rhizobium dan menghasilkan biomasa banyak (11-12 t/ha) • Cara membudidayakannya mudah, cukup olah tanah minimal dan biji disebar • Hama yang menyerang relatif sedikit dan harga jual tinggi dan stabil.
Karena kelebihan tersebut kacang hijau dapat dipandang sebagai komoditas alternatif untuk dikembangkan di lahan sawah dan lahan kering, khususnya yang memiliki indeks panen rendah.
Manfaat lain yang diberikan oleh biji-bijian ini, kacang hijau adalah komplementer dengan beras dapat diperkaya oleh kacang hijau, sebab protein beras yang miskin lisin akan diperkaya oleh kacang hijau yang kaya lisin. Asam amino kacang hijau yang miskin sulfur akan diperkaya oleh asam amino beras yang kaya sulfur. Oleh karena itu kombinasi kacang hijau dan tepung beras merupakan kombinasi yang serasi.
TEKNIK BUDIDAYA KACANG HIJAU
VARIETAS Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti sriti, kenari, perkutut, murai dan kutilang dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah endemik penyakit tersebut. Kebutuhan benih sekitar 25-30 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
PENYIAPAN LAHAN 1. Pada lahan sawah bekas tanaman padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah Tanah = TOT). Tunggul padi perlu dipotong pendek dan jerami padi dibersikan. Apabila tanah becek, perlu dibuat saluran drainase. 2. Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m. 3. Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
PENANAMAN 1. Waktu Tanam pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah tanaman padi. Sedangkan di lahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan. 2. Cara Tanam, Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 15 cm untuk musim hujan, sehingga populasinya sekitar 300-400 ribu tanaman per hektar. Sedangkan untuk musim kemarau digunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm, tiap lubang diisi 2 biji. Sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman per hektar. 3. Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari.
PEMUPUKAN 1. Pada lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tanaman kacang hijau pada umumnya tidak perlu dilakukan pemupukan. 2. Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK. 3. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea, 45 – 90 kg TSP dan 50 kg KCL/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman. 4. Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air di dalam tanah. Pupuk organik diberikan dengan sebanyak 15-20 ton/ha. 5. Abu dapur sangat baik digunakan sebagai penutup lobang tanam.
PENGGUNAAN MULSA JERAMI Jerami padi dapat diaplikasikan sebagai mulsa, dengan takaran 5 ton jerami padi/ha. Penggunaan mulsa dapat menekan serangan lalat bibit, pertumbuhan gulma dan penguapan air.
PENGAIRAN Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga (umur 25 hari) dan pembentukan polong (umur 45-50 hari).
PENYIANGAN Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu. (Sumber: produsentauge.blogspot.com)

Cara Menanam Kacang Hijau

#Info Tani - Kacang hijau sudah sangat populer di Indonesia. Kacang Hijau adalah sejenis tanaman palawija yang tumbuh dengan baik di daerah-daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Di Indonesia, kacang hijau menempati urutan ketiga sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa. Budidaya kacang hijau sangat cocok dilakukan di seluruh daerah di Indonesia. Berikut Cara Menanam Kacang Hijau. Syarat Tumbuh Kacang hijau sangat cocok ditanam pada tanah bertekstur liat berlempung yang banyak mengandung bahan organik, aerasi, serta drainase yang baik. Kacang hijau akan tumbuh optimal pada struktur tanah yang gembur dengan pH 5,8 - 7,0 optimal 6,7. Iklim Iklim yang baik untuk budidaya kacang hijau di daerah yang memiliki curah hujan optimal yakni 50-200 mm/bulan. Temperatur 25-27 0C dan kelembaban udara antara 50-80% serta mendapatkan sinar matahari yang cukup. Benih dan Varietas
  • Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah maupun tegalan.
  • Varietas terbaru tahan penyakit seperti Sriti, Kutilang, Perkutut, dan Mural. Jenis bibit ini dianjurkan untuk ditanam pada daerah yang memiliki endemik penyakit Embun Tepung dan Bercak Daun.
  • Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
Penyiapan Lahan
  1. Pada lahan bekas padi (Sawah dan Ladang), tidak perlu dilakukan pengolahan tanah/lahan, yang sering disebut dengan istilah Tanpa Olah Tanah (TOT).
  2. Budidaya di bekas area penanaman padi, tunggul padi perlu dipotong pendek dan dibersihkan atau dipinggirkan.
  3. Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase dengan jarak 3-5 m
  4. Pada lahan Tegalan atau bekas Tanaman Palawija, sepert jagung atau jenis lainnya, perlu dilakukan pengolahan tanah. Lahan dibajak sedalam 15-20 cm, kemudian dihaluskan dan diratakan. Saluran irigasi dibuat dengan jarak 3-5 m.

#Sponsore Peluang Usaha 👇👇👇 Disini AJa !!! menuju 10 juta pebisnis Sukses Seperti Anda ? Mau ?
http://uymnetwork.com/leader

http://uymnetwork.com/leader

                                                  Mau ?
http://uymnetwork.com/leader
 Ya ... Daftar dan Miliki Bonus Hari Ini, Total Senilai 5 jt  :

>> Bonus Website Website Replika Senilai 2 jt , Anda hanya share link web anda di sosial media anda
>> Ilmu Ilmu Online Marketing untuk kesuksesan bisnis anda
>> Grup Support Facebook saling share membantu bisnis anda

http://uymnetwork.com/leader


Cara Tanam Kacang hijau ditanam dengan sistem tugal. Setiap lubang dimasukkan dua biji/lubang. Penanaman pada musim hujan, menggunakan jarak tanam 40 cm x 15 cm sehingga mencapai populasi 300 - 400 ribu tanaman/ha. Pada musim kemarau menggunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman/ha. Apabila budidaya kacang hijau dilakukan pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tidak boleh lebih dari 5 hari sesudah padi dipanen. (Untuk setiap musim; penyulaman yang baik dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari). Pemupukan Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk 45 kg Urea + 45 - 90 kg SP36 + SD kg KCl/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman. Bahan organik berupa pupuk kandang sebanyak 1520 ton/ha dan abu dapur sangat baik untuk pupuk dan diberikan sebagai penutup lubang tanam. Di lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tidak perlu dipupuk maupun diberi bahan organik. Manfaatkan mulsa jerami untuk budidaya kacang hijau. Karena penggunaan mulsa jerami dapat menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air. Dosis jerami padi diberikan sebanyak 5 ton/ha. Penyiangan Penyiangan yang baik dilakukan dua kali pada saat tanaman sudah berumur 2 dan 4 minggu. Penyakit Kacang Hijau Penyakit yang sering menyerang kacang hijau antara lain; bercak daun, busuk batang, embun tepung dan penyakit puru. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit. Pengendalian cara lain dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida dan fungisida seperti: Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 atau Daconil pada awal serangan dengan dosis 2 g/l air. Pada penyakit Embun Tepung (Erysiphepofygoni) dapat dikendalikan dengan fungisida hexakonal dan diberikan pada umur 4 dan 6 minggu. Penyakit bercak daun, efektif dikendalikan dengan fungisida hexakonazol, diberikan pada umur kacang hijau 4, 5 dan 6 minggu. Pengendalian hama Hama utama kacang hijau adalah: Lalat Kacang (Agmmyxa phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), Kepik Hijau (Nezara virfduta), Kepik Coklat (Riptonus tinearis), dan Penggerek Polong (Maruca testutalis), Kutu Thrips dan lain-lain. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida. Seperti Cwifldor, Regent, Curacron, Atabnon, Furadan, atau Pegassus dengan dosis 2-3 ml/liter air dan volume semprot 5OIM>00 liter/ha. Pada daerah yang memiliki endemik lalat bibit (Agromyza phaseoti) perlu tindakan perlakuan benih secara baik. Pengendalian lalat bibit dapat menggunakan insektisida Carbosulfan (10 g/kg benih) atau Fipnonil (5 cc/kg benih). Penanganan Panen Secara umum, kacang hijau mulai dapat dipanen apabila polong sudah berwarna hitam atau coklat. Dapat ditandain dengan berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Penanganan panen kacang hijau tidak boleh terlambat. Apabila keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat di lapangan. Panen dengan cara dipetik dan polong segera dijemur selama 2-3 hari hingga kulit mudah terbuka. Penjemuran di terik matahari mempermudah saat proses pembijian. Pembijian secara tradisional biasanya dilakukan dengan cara dipukul. Pemukulan bisanya dilakukan dalam kantong plastik atau kain untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan biji dari kotoran dengan menggunakan alat tampah atau tampir. Tampa dalam bahasa Aceh disebut Je'uee atau Ji'uee. Setelah kacang hijau ditampah, biji segera dijemur lagi sampai kering.

BUDIDAYA CABAI RAWIT



Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi, pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7. Tanaman cabe juga sangat bagus jika intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri (dalam kasus saya dulu, sebelum cabe kriting saya pindah ke tanah/kebun, saya mempergunakan dahulu polybag sebagai media sementara untuk memperkuat akar dan supaya unsur hara dari pupuk kandang dapat terserap optimal, namun proses penyiraman melalui hujan yang terus menerus membuat tanah terlalu basah dan akhirnya beberapa tanaman busuk dan mati), namun sebaliknya juga Jika kekurangan air, tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. jadi harus benar2 diperhatikan tingkat pengairannya agar tak terlalu over. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan, sebaiknya menghadapai musim kemarau, kita membuat kolam penampung dari pelasti di kebun kita agar pasokan air untuk tanaman dapat terjaga secara optimum.

Dalam budidayaan cabe, perlu kecermatan dalam milih varietas, agar dapat menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan pasar. Tahap awal budidaya cabe adalah membuat persemaian guna menyiapkan bibit tanaman yang sehat, kuat dan seragam sebagai bahan tanam di lapangan. Media semai yang dipergunakan hendaknya mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi. Bahan yang dapat digunakan adalah campuran kompos(bokasi lebih mantap), tanah, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menambahkan nutrisi berikan pupuk NPK grand S-15 sebanyak 80 gram yang telah dihaluskan untuk tiap 3 ember campuran bahan tersebut.

Lahan yang akan dipakai tempat penanaman harus dibersihkan dari segala macam gulma dan akar bekas tanaman lama, agar pertumbuhan akar tidak terganggu dan untuk menghilangkan tumbuhan yang menjadi inang hama dan penyakit. Apabila lahan banyak ditumbuhi gulma(tanaman pengganggu), pembersihannya lebih baik menggunakan Herbisida Sistemik seperti Rambo 480AS . Selanjutnya lahan digemburkan sambil memperbaiki areal kebun untuk menghilangkan OPT yang bersembunyi di tanah. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 – 110 cm dengan ketinggian bedengan 50 – 60 cm dan lebar parit 50 – 60 cm . Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. setelah itu baru melakukan pemupukan dengan NPK dan pupuk kandang, namun jangan terlalu rapat dengan tanaman, agar menghindari panas yang berlebih pada tanaman yang diakibatkan oleh NPK.

Jarak tanam yang digunakan adalah 50 – 60 cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm untuk jarak antar barisan dengan pola penanaman model segitiga atau zig-zag. Pembuatan lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm . Lubang tanam dibuat dengan cara menugal tanah sedalam 8 – 10 cm. Bibit cabe dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot bibit dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam Seleksi dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatanya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan langsung dimasukkan pada lubang tanam. Kemudian lakukan pemasangan lanjaran atau ajir, dipasang di samping lubang tanam.
Setelah tanaman berumur 7 – 14 hst , tanaman yang nggak tumbuh dengan normal atau mati perlu dilakukan penyulaman dengan bibit yang masih ada di persemaian. Kalo pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida Rambo 480AS, tapi hati2 jangan sampe herbisida tersebut kena sama tanaman cabe. Pewiwilan perlu dilakukan pada tunas yang tumbuh pada ketiak yang berada dibawah cabang utama dan bunga pertama yang muncul pada cabang utama. Pewiwilan ini dilakukan agar pertumbuhan vegetatif tanaman dapat optimal. Pengikatan dilakukan saat tanaman umur 10 – 15 hari dengan mengikatkan batang yang berada dibawah cabang utama dengan tali plastic pada lanjaran atau ajir. Pada saat tanaman berumur 30 – 40 hari, ikat tanaman diatas cabang utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada umur 50 -60 hari.


Pupuk Para Petani Indonesia, Cek Selengkapnya 

>>>KLIK DISINI<<<


supaya macu pertumbuhan tanaman, sebaiknya melakukan pemupukan tambahan mulai umur 7 sampai 60 hari dengan NPK dengan interval 7 hari . Setiap pengulangan pengocoran konsentrasi pupuk dinaikkan 2 gram per liter. Pada saat tanaman berumur 30 hari, pemupukan susulan pertama dilakukan dengan memberikan campuran pupuk NPK dan Urea . Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, lakukan penyemprotan dengan pupuk daun Mamigro Super P atau NPK Spesial, Gardena B atau dengan Pupuk Mikro Fitomic.

penyiraman dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan dengan cara menggenangi atau leb. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman.

Hama yang sering menyerang tanaman cabe adalah : kukuyaan,ulat daun,nematoda (cacing kecil) dll …ciri2 tanaman yang terserang biasanya bunga akan mengering dan rontok. Sedangkan apabila menyerang bagian daun pada daun terdapat bercak keperakan dan menggulung.  Untuk pencegahan dan pengendalian lakukan penyemprotan dengan insektisida Winder, bergantian dengan insektisida Promectin. Nematoda merupakan organisme pengganggu tanaman yang menyerang daerah perakaran tanaman cabe. Jika tanaman terserang maka transportasi bahan makanan terhambat dan pertumbuhan tanaman terganggu. Selain itu kerusakan akibat nematode dapat memudahkan bakteri masuk dan mengakibatkan layu bakteri. Pencegahan yang efektif adalah dengan menanam varietas cabe yang tahan terhadap nematode dan melakukan penggiliran tanaman. Dan apabila lahan yang ditanami merupakan daerah endemi, pemberian nematisida dapat diberikan bersamaan dengan pemupukan.

Penyakit yang sering menyerang tanaman cabe diantaranya adalah · Rebah semai, Layu, Busuk , Bercak daun, Penyakit Virus Penyakit anthracnose buah, gejalanya adalah bagian tanaman yang terserang terdapat bercak coklat kehitaman dan lama kelamaan membusuk (itu yang membuat saya panen lebih cepat kemaren,sehingga cabe dipaksakan panen hijau). Penyakit ini dapat menyerang tanaman cabe pada bagian daun, batang maupun buah. Pengendaliannya adalah dengan menyemprot fungisida Kocide bergantian dengan fungisida Victory, dicampur dengan fungisida sistemik Starmyl . Rebah semai ( dumping off ) , Penyakit ini biasanya menyerang tanaman saat dipersemaian. Untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan perlakuan benih dengan menyemprot fungisida sistemik Starmyl  saat dipersemaian dan saat pindah tanam tapi pengendalian hama menggunakan fungisida kimia tadi juga harus diberikan dengan takaran yang sesuai, jangan sampai over, nanti bisa mengakibatkan tanaman kering dan mati, karena kepanasan.

pada saat tanaman berumur 75 – 85 hari yang ditandai dengan buahnya yang padat dan warna merah menyala, buah cabe siap dilakukan pemanenan pertama. Umur panen cabe tergantung varietas yang digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi pemupukan yang digunakan serta kesehatan tanaman. Tanaman cabe dapat dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan agar cabe dapat disimpan lebih lama. Buah cabe yang rusak akibat hama atau penyakit harus tetap di panen agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabe sehat. Pisahkan buah cabe yang rusak dari buah cabe yang sehat. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.

hal-hal yang harus saya perbaiki adalah pengendaian OPT antrachnose buah yang menyerang buah ketika berwarna kuning kecoklatan, bercak2 yang ditimbulkan mempengaruhi kualitas hasil panen, sehingga bila didiamkan akan mengakibatkan gagal panen.

tapi bagaimanapun semua harus disyukuri, dengan lahan yang sangat terbatas itu, saya bisa menghasilkan sekitar 35 kg dalam panen pertama (usia cabe dapat mencapai 2 tahun), itu belum ditambah penjualan2 kecil ke warung-warung disekitar rumah dan tetangga2 yang membeli cabe kepada saya.  kawan2 bisa menghintung sendiri berapa keuntungan yang bisa didapat jika mulai menekuni pertanian cabe rawit ini,


Pupuk Para Petani Indonesia, Miliki Sekarang

>>>KLIK DISINI<<<