BUDIDAYA TANAMAN DURIAN | PUPUK HANTU MULTIGUNA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN ~ PUPUK HANTU MULTIGUNA

Kamis, 23 Februari 2017

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN
BUDIDAYA TANAMAN DURIAN






Durian (Durian Zibethinus Murr) merupakan tanama asli asia tenggara yang beriklim tropis dan beberapa jenis durian hanya terdapat sedikit yang dapat dikatagorikan sebagai durian unggul. Antara lain durian montong , chanee, hepe, sunan, petruk, berikut ini akan diuraikan secara singkat budi daya tanaman durian sebagai panduan umum :



Syarat Tumbuh



Tanaman durian akan tumbuh secara oftimal pada daerah tropis pada ketinggian 50 – 1000 Dpl serta intensitas cahaya matahari 40 – 50% dengan suhu 22 – 30 o. curah hujan antara 1500 – 2500 mm pertahun, kemudian daerah itu mengalami bulan basah selama 9 – 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 – 4 bulan untuk proses pembuangan.

Tanah lempung berpasir subur dan memiliki kandungan bahan organik adalah tanah yang cocok bagi tanaman durian. Kemudian jenis tanah latosol,

Podsolik merah kuning, adosol merupakan jenis tanah yang paling cocok bagi tanaman durian. Tekstur tanah yang berat seperti tanah liat, kurang baik bagi tanaman durian karma proses pengeringanya sangat sulit terutama pada musim hujan, kemidian pada musim kemarau tanah liat menjadi keras sehingga tanaman durian susah menyerap air dan pertumbuhan akarnya terganggu. Kemudian topografi yang baik bagi tanaman durian adalah yang agak miring tetapi tidak melebihi 35o,untuk tanah miring perlu terasiring untuk mencegah erosi. Akar tanaman durian sanggup menembus kedalam tanah hingga tiga meter, maka lokasi yang baik adalah yang memiliki kedalaman air tanah sekitar 50 – 300 cm. Lokasi yang terlalu rendah air tanahnya dapat mengakibatkan kebusukan akar. Selain dari pada itu yang perlu diperhatikan adalah pH tanah yang terkandung, pH tanah yang baik sekitar 6,0 – 7,0 jika pH tanah kurang dari nilai itu kapur dolomit dapat digunakan untuk menetralkanya.



1.2. Penanaman Tanaman Durian



1.2.1 Memilih bibit



Langkah awal sebelum menanam adalah memiliki bibit yang baik dengan Varietas unggul yang telah disahkan oleh department pertaniaan.

Selain daripada itu juga perlu diperhatikan jenis durian unggul yang cocok untuk ditanam pada lokasi yang sesuai dengan asal induk tanaman misalnya jenis matahari, durian ini asli jonggol jawa barat maka cocok ditanam di daerah jawa barat namaun untuk jenis durian introduksi dari Thailand misalnya jenis monthong dan chanee tidak terpengaruh oleh kondisi lahan , artinya ditanam didaerah manapun akan sama hasilnya dengan induk tanamanya (mudah beradaptasi), hal inilah salahsatu keunggulan jenis monthong dan chanee. Adapun cirri – ciri umum bibit durian yang baik selain jenis / Varietasnya adalah sebagai berikut :



Bibit Sehat dan Segar

Bebas Hama dan Penyakit

Daunya banyak

Batangnya kokoh dan percabanganya 2 – 4 arah

Pada batang terlihat adanya perkembangan tunas-tunas baru

Keseimbangan antara tinggi tanaman dengan jumlah daun



1.2.2 Penanaman Bibit



Persiapan awal dalam penanaman bibit terlebih dahulu lahan dibersihkan dari tanaman lain yang kira – kira mengganggu sinar matahari, karena tanaman durian sangat membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhanya. Jarak tanaman yang ideal adalah dengan ukuran 10 x 10 m atau batas minimal jarak penanaman 8 x 8 m.Dengan pola jarak tanam ini maka tanaman tidak saling berebut unsure hara, penyebaran penyakit tidak mudah menyebar dan sinar matahari efektif menembus tanaman. Ukuran lubang tanaman untuk penanaman durian pada umumnya dengan ukuran 1m x1mx1m. Pada waktu penggalian sebaiknya tanah bagian atas (50 cm) dengan tanah bagian bawah (50 cm) di pisahkan .Tanah bagian atas nantinya di campur dengan pupuk kandang satu karung (25 kg)dan digunakan sebagai media tanah, kemudian tanah bagian bawah di masukan kembali kedalam lubang. Lubang tanam yang telah dibuat kemudian didiamkan/dikosongkan selama tiga sampai satu minggu, hal ini dilakukan dengan maksud agar gas – gas beracun dalam tanah akan hilang sehingga tanaman akan tumbuh dengan oftimal. Penanaman dilakukan setelah lubang terlebih dahulu dikosongkan dengan posisi menghadap matahari pagi serta bentuk penanaman berbentuk kerucut/donat hal ini dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada sekitar lubang tanaman. Tahap akhir dari proses penanaman adalah penyiraman dengan air disekitar tanaman sebanyak 20 liter air.



Pemupukan



Pemupukan tanaman durian dapat menggunakan pupuk organik. Pada masa awal pertumbuhan tanaman diberi pupuk yang mempunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang tinggi, pemberian pupuk organik atau pupuk kadang pertamakali bersamaan dengan penanaman sebanyak satu karung (30 kg). pemberian pupuk kandang diulang setahun sekali , pemupukan diberikan pada akhir misim hujan atau awal musim kemarau ,adapun cara pupuk kandang adalah dengan cara ditaburkan dibawah tajuk dalam tanaman.

Untuk mendapatkan kualitas terbaik pupuk organik, maka perlu diperhatikan tingkat kematangan dan efektifitas pupuk serta mudah diserap tanaman . Untuk mendapatkan hal itu maka perlu dilakukan fermentasi pupuk kandang. Adapun bahan utama untuk memfermentasikan pupuk kandang adalah dengan pemberian micro organisme. Bahan micro organisme yang dianjurkan menggunakan KATALEK, yang terbukti efektif dengan hasil yang memuaskan. Perbandingan antara pupuk kandang dengan katalek adalah 1Kg Katalek : 1 ton pupuk kandang.

Hal yang sangat penting dalam perlakuan pupuk organik yaitu adalah dengan pemberian unsur kalsium tinggi(Cals). Karena unsur ini sangat berguna dalam hal memprotek tanaman dari segala kondisi, memberikan kemudahan penyerapan unsur makro dan mikro, dan sebagai penetralisir tanah.

Kemudian pemupukan dengan pupuk anorganik pemberianya dapat dilakukan dengan cara dibenamkan kedalam disekeliling tanaman. Pembenaman dapat dilakukan dengan cara menggali tanah membentuk parit mengelilingi pohon dibawah tajuk terluar tanaman. Pemberian pupuk anorganik pertamakali dilakukan pada saat tanaman berumur dua bulaln (setelah tanam),Pemupukan ini diulang setiap 6 bulan. Pemupukan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai pada tahun ketiga ditujukan untuk pertumbuhan tanaman, pada masa ini pilihan pupuk NPK dengan kadar N tinggi.Setelah menginjak tahun ketiga, selain untuk pertumbuhan, pemupukan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan bunga, sebagai patokan pemberian pupuk anorganik yaitu NPK adalah sebagai berikut :



Pemupukan pertama yaitu dua bulan setelah tanaman dengan pupuk Urea, SP, KCL,dengan perbandingan 4 bagian urea, 2 bagian SP, 1bagian KCL, (4:2:1). Dosisnya 250 gram pertanaman dan seterusnya 750 gram s/d 2kg.

Setelah memasuki masa produktif + umur 3 tahun tanaman durian dipupuk NPK pembuahan yaitu NPK 15 – 15 - 15 atau NPK 16 – 16 – 16 apabila mencampur sendiri menggunakan pupuk Urea, SP, KCL, dengan perbandingan 2 bagian Urea, 4 bagian SP, 1 bagian KCL (2:4:1) dosis 2 kg pertanaman .

Untuk memperbaiki kualitas buah yang lebih baik (mempertahankan kualitas buah) diberikan KnO3 sebelum masa pembuangan.

Pemberian pupuk anorganik NPK setelah berbuah cukup 1 kali setahun yaitu sebelum berbunga. Untuk lebih detail lihat pada lampiran mengenai program pemupukan.



1.4.Pemeliharaan



1.4.1. Pengairan



Pada masa awal pertumbuhan tanaman durian, setiap tanaman membutuhkan air sebanyak 10 – 20 liter perhari. Cara penyiraman agar tidak terjadi genangan yang mengakibatkan kelembaban tanah serta busuk akar maka cara yang ideal adalah dilakukan 2 hari sekali atau tergantung kondisi tanah dan cuaca, penyiraman paling baik pada pagi hari cara ini dilakukan pada masa awal pertumbuhan sampai tanaman lewat masa pertumbuhan (satu bulan). Penyiraman selanjutnya dilakukan minimal satu minggu sekali. Penyiraman rutin dilakukan terutama pada saat musim kemarau.



1.4.2. Penyiangan



Secara rutin tanaman durian harus dibersihkan dari rumput yang terdapat dibawah tajuk. Cara pembersihan rumput harus menghindari tertutupnya akar mayang yang muncul dipermukaan tanah. Apabila bamnyak akar mayang yang terputus maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat atau stress, maka cara yang ideal yaitu dengan cara mencabut rumput atau memangkas rumput tidak sampai mengenai tanah serat dengan menimbun tanah atau pupuk kandang dibawah tajuk tanaman. Selain dari pada itu tanaman durian harus terbebas dari tanaman lain yang menghalangi sinar matahari.



1.4.3. Pemangkasan



Pemangkasan bertujuan untuk membentuk pohon agar memiliki percabangan yang seimbang dan kuat. Pemangkasan ini dilakukan pada saat tanaman menginjak umur 1,5 tahun dimana tanaman mulaili memiliki percabangan yang banyak. Pemangkasan pertama dilakukan pada cabang pertama dan kedua yang mengarah ke tanah. Hal ini dilakukan agar batang tidak terlindungi oleh cabang yang berdaun lebat sehingga sinar matahari masuk dan terhindar dari kelembaban, pemangkasan kedua dilakukan pada saat setelah panen buah. Pada saat itu akan tumbuh tunas – tunas baru yang tak beraturan. Tunas – tunas tersebut jika dibiarkan akan mengganggu sinar matahari masuk. Untuk itu maka perlu dilakukan pengurangan tunas – tunas yang tidak produktif.



1.4.4. Formula Penyemprotan



Untuk membantu pertumbuhan tanaman dan pencegahan terhadap hama serta penyakit maka harus dilakukan penyemprotan dengan dosis yang seimbang secara rutin dilakukan setiap bulanya minimal dua kali atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanya, penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan disemprot secara merata kedalam daun dan batang tanaman, berikut ini akan dijelaskan tentang pembuatan formula penyemprotan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Tahap usia pertumbuhan,(ukuran Untuk Kebutuhan Volume Air 15 Liter )



Keterangan Jenis Dosis

Insektisida Curacron 20 cc

Fungisida To fresh/Dithane 30 gram

Zat Tumbuh Atonik 30 gram

Protektor Tumbuhan Tani Talk 30 gram

Pupuk Daun Super Aci 30cc

Perekat Agristik 10 cc

















Tahap Usia Produktif : (ukuran untuk kebutuhan volume air 15liter)



Keterangan Jenis Dosis

Insektisida Curacron 20 cc

Fungisida To fresh/Dithane 20 gram

Protektor Tumbuhan Tani Talk 30 gram

Pupuk daun Super Aci 40 cc

Perekat Agristik 10 cc


3. Tahap tanaman berbuah



Keterangan Jenis Dosis

Insektisida Curacron 20 cc

Fungisida To fresh/Dithane 20 gram

Asam Amino Strong 40 cc

Pupuk Daun Super Aci 40 cc

Protektor Tumbuhan Tani Talk 30 gram

Perekat Agristik 10 cc



















Untuk pengendalian terhadap bakteri yang merugikan didalam tanah yang bisa mengakibatkan perakaran menjadi terhambat maka perlu diatasi dengan memberikan zat penyubur tanah yaitu dengan menggunakan micro organisme pengurai misalnya Em4 atau Katalek yang diaplikasikan sebagai fermentasi pada pupuk kandang. Formula pembuatan fermentasi pupuk kandang ini adalah sebagai berikut;





Formula;

Em4 : 1 botol

Pupuk Kandang : 3 karung (75Kg)

Gula Pasir : 1 Kg

Air Beras : ¼ Drum

Perlakuannya; Komposisi formula pupuk organik dicampurkan dalam media Drum

Diaduk setiap hari pada pagi hari selama 1 – 2 minggu

Ditutup rapat sehabis mengaduk



Penggunaannya : Hasil Fermentasi Pupuk sebanyak 2 gayung air dicampurkan dng 5 Ltr air kemudian diberikan ke tanaman.





1.5. Hama dan Penyakit tanaman Durian



Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam usaha tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan tanaman durian. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan seperti mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina bibit. Memusnahkan tanaman, mengsanitasi kebun dengan baik. Menanam tanaman pelindung untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit.



1.5.1.Hama Tanaman Durian



Penggerek batang,Batocera Naminator, Xylentus Lenconotus, Lamzera Coffeae, Menyerang tanaman dengan membuat lubang pada batang, dahan dan ranting. Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya lubang yang disertai kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu yang diserang penggerek, akibat serangan tersebut tanaman menjadi layu, daun – daun kering dan rontok akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut :

Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput – rumputan, gulma, tanaman inang, dan daun – daun durian yang sudah rotok.

Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.

Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik.

Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau daun.



1.5.1.2. Kutu Loncat



Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah daun berwarna berbintik – bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting berlubang, dan berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran kecil, warnanya cokelat dan diselimuti benang – benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya. Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti : Curacron, Dursban, dll dengan konsentrasi 0,2 %.



1.5.1.3. Kutu Putih



Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan tumbuhnya diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini menyerang tanaman durian dengan menghisap cairan daun, hama ini juga menyerang penyakit embun jelaga. Kotoranya yang manis mengundang semut sehingga penyebaranya mengikuti semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat mengalami kerontokan pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat menggunakan insektisida dan akarisida.



1.5.2 Penyakit Tanaman



1.5.2.1 Kanker Batang dan Mati Pucuk



Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda – tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman yang digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan menggunakan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, memangkas tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada tanaman atau dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya dengan parafin.



1.5.2.2 Busuk Akar



Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang masih bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral. Jika akar dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak cokelat. Penyakit busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat juga oleh Fisarium sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung pada tanaman durian. Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif : metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole tanaman yang sudah terserang dan mati sebaiknya dibakar dan bekas lubangnya diberi kapur, pencegahan dapat dilakukan dengan pada musim hujan system drainase kebun diperbaiki agar tidak terjadi genangan air yang dapat membusukan akar.



1.5.2.3. Bercak Daun



Penyebab terjadinya penyakit bercak daun adalah cendawan colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya bercak – bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi lubang, serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada daun, pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif tembaga.



1.5.2.4. Jamur Umpas



Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang yang terserang dan diselimuti dengan benang – benang jamur berwarna metalik seperti sarang laba – laba. Pada kelembaban yang tinggi benang – benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian yang terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane M-45, dll.



1.5.2.5. Busuk Buah



Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora palmivora. gejala serangan terlihat adanya bercak – bercak basah berwarna cokelat kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk basah pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria berwarna putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang harus dibuang.



1.5.3 Penyakit Fisiologis



1.5.3.1. Ujung Daun Mengerin



Tanaman durian yang terserang penyakit ini ditandai dengan mengeringnya bagian ujung daun dan pinggir – pinggir daun dan berwarna cokelat. Penyebab penyakit ini adalah tanaman durian kekurangan unsure mikro Zn. Penyakit ini dapat mempengaruhi fotosintesis daun. Penanggulanganya dapat dilakukan degan menyemprotkan unsure mikro Zn pada daun. Selain karena kekurangan unsure Zn penyakit ini terjadi karena kekurangan air. Setelah tanaman disiram dan kebutuhan air telah tercukupi kondisi daun tanaman akan berangsur pulih.



1.5.3.2. Daging Buah Keras



Penyakit ini ditandai dengan mengerasnya beberapa bagian buah durian. Selain itu buahpun berwarna pucat dan rasanya hamba. Penyakit ini terjadi padabuah durian karena jumlah biji terlalu banya, selainitu factor lain adalah kekurangan kalsium dan magnesium.



1.6 Masa Panen – Pasca Panen



1.6.1. Masa Panen – Memetik buah Durian



Pada umumnya durian lokal akan berbuah pada umur 8 – 10 tahun, kemudian durian genjah seperti monthong dan chanee akan berbuah pada umur 4 – 5 tahun sejak tanam, masa panen ini berlaku dengan catatan bibit menggunakan sambung pucuk atau okulasi, pada umumnya buah durian akan mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Untuk Janis monthong waktu petik yang tepat adalah 125 – 135 hari. Lalu jenis chanee 110 – 160 hari setelah bunga mekar.

Selain patokan waktu sejak bunga mekar, waktu petik juga dapat dilakukan berdasarkan tanda – tanda fisik pada buah sebagai berikut :



Ujung duri berwarna cokelat tua

Garis –garis diantara duri berwarna lebih jelas

Tangkai buah lunak dan muda dibengkokan

Ruas – ruas ditangkai buah membesar

Buah baunya harum yang khas

Terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah di pukul



Pemetikan buah / panen bila hendak di konsumsi langsung bisa dilakukan setelah matang 100 % (buah akan jatuh sendiri). Bila panen bertujuan untuk komersial dengan pengangkutanjarak jauh (eksport). Pemetikan sebaiknya dilakukan pada tingkat kematangan 80 % akan diperoleh 100 hari sejak bunga mekar, durian pada tinggakat kematangan ini dapat disimpan 2 – 3 minggu. Alat yangdigunakanuntuk memetik buah durian dapat menggunakan pisau atau galah berpisau. Yang dipotong adalah tangkai buah yang dekat pangkal batang, kemudian buah jangan sampai jatuh agar tidak merusak buah durian.



1.6.2. Penanganan masa Panen



Buah hasil pemetikan perlu penanganan yang tepat agar kualitasnya tetap terjaga hingga ditempat penjualan, eksport, pasar regional, supermarket , dan lain – lain . adapun cara penangananya yaitu sebagai berikut :

Setelah pemetikan selesai, buah diberi label/keterangan tentang asal kebun atau pohon dan jenis durianya, hal ini dilakukan untuk mengkontrol kualitas buah.

Buah dicuci dengan air untuk membersihkan dari kotoran yang melekat pada buah.

Buah dicelupkan pada larutan fungisida benomil atau O-ethyl phosphonate untuk menghindari kebusukan karena cendawan Phytophtora sp selama masa pemeraman atau pengangkutan.

Buah diangin – anginakan supaya kering.

Buah diseleksi /disortir berdasarkan grade (tingkat) mutu buah untuk pasar amerika serikat dan eropa, berat yang diminta : 2,5 – 3 kg untuk asia bobot yang diminta 2 – 5 kg. selain berdasarkan bobot, seleksi dapat dilakukan berdasarkan jumlah juring dan isinya untuk durian monthong, adapun spesifikasinya yaitu sebagai berikut :

Mutu kelas 1 : memiliki 4 – 5 juring yang terisi penuh

Mutu kelas 2 : memiliki 5 juring, 2 juring yang terisi penuh

Mutu kelas 3 : memiliki 5 juring, 3 juring yang tidak terisi penuh, buah kelas tiga ini hanya bisa dijual dipasar lokal

Setelah buah di seleksi, buah dimasukan kedalam peti atau kotak karton yang bisa menampung 3-5 buah durian.

Namun ada metode packing lainya yaitu dengan mengupas buah durian kemudian daging buahnya disimpan dalam pembungkusplastik kedap udara.


PAKAI INI AJA BIAR LEBAT BUAH DURIAN ANDA >>> KLIK DISINI








BAB II

PERKEMBANGBIAKAN BIBIT DURIAN



Teknik Perkembangbiakan



Perkembangbiakan tanaman durian dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

perkembangbiakan secara genetatif : menggunakan biji

perkembangbiakan secara vegetatif : menggunakan biji yang digunakan sebagai batang bawah dan disambung (top enten), atau menempelkan mata tunas unggul (okulasi)



Perkembangbiakan Secara Generatif.

Untuk mendapatkan biji durian yang banyak maka dibutuhkan biji durian yang diperoleh dari para pedagang buah durian pada saat musim panen buah durian, atau dari pabik makanan yang memproduksi aneka makanan dari buah durian, serta dari hasil mengkonsumsi sendiri buah durian, kesulitan dari pengumpulan ini adalah susah mendapatkan biji yang seragam varietasnya. Setelah biji terkumpul ada beberapa langakah yang harus dikerjakan, diantaranya sebagai berikut :



Seleksi Biji

Biji yang baik adalah biji yang diperoleh dari durian yang telah benar - benar tua (matang), yang dipergunakan sebagai bibit hanya biji yang sempurna, biji yang sempurna adalah biji yang seragam tidak terlalu kecil, tidak kempes, tidak rusak oleh hama, dan tidak luka. Selanjutnya biji di pisahkan dari dagingnya dengan cara dicuci dengan air bersih, kemudian setelah bersih biji direndam dengan cairan zat tumbuh dan obat fungisida selama + 4 - 6 jam. Setelah direndam maka biji dihamparkan rata pada permukaan kering yang dilapisi plastik atau dijemur tetapi tidak langsung terkena sinar mata hari(panas – angin), maka biji siap untuk disemaikan kedalam tanah.



1.1.2 Media Tanam



Penanaman biji durian dapat dilakukan langsung dikebun ( areal persemaian) atau didalam plastik untuk penanaman dikebun. Sebelumnya siapkan terlebih dahulu tempat persemaian yang berupa gundukan tanah memanjang dengan lebar 1m dan tinggi 30 cm. tanahnya dicangkul dan dicampur dengan pupuk kandang. Tempat persemaian sebaiknya diberi naungan dari paranet (50 %) atau daun kelapa untuk melindungi bibit yang masih muda dari hujan dansinar matahari. Kemudian biji ditanam secara rapat satu – persatu didalam persemaian. Untuk memudahkan percepatan tumbuh maka setelah ditanam selama 2 minggu maka biji yang telah tumbuh (memipunyai akar yang kuat) diambil bijinya pada ujung batangnya.

Setelah benih berumur 1 bulan yang daunya belum mekar. Maka, benih diambil dari persemaian dengan memotong sebagian akarny, kemudian dimasukan / ditanam kedalam media tanam (Poly bag berukuran 15x 20 cm) yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Poly bag disusun sedemikian rupa dalam bedenganyang disiapkan dandiberi naungan paranet 50 %. Dari proses ini maka dihasilkan bibit durian yang siap untuk diokulasi.





Perkembangbiakan secara generatif mempunyai kekurangan dan kelebihanya, yaitu sebagai berikut :



Kekuranganya sebagai berikut



Varietas baru yang muncul belum tentu baik dan tidak seragam

Tidak bisa dipastikan mempunyai sifat yang baik seperti induknya.

Berbuahnya lama

Kualitas buah dan ketahananya terhadap hama penyakit baru bisa diketahui dalam jangka waktu yang lama.



Kelebihanya sebagai berikut,



Bisa diperoleh varietas baru yang baik

Umurnya lebih panjang dan perakaranya lebih kuat

Pengadaanya membutuhkan biaya yang lebih murah dan relative lebih mudah

Cocok untuk kebutuhan proyek penghijauan dikarenakan harganya lebih murah, dan cepat dalam hal pengadaanya.



Perkembangbiakan secara vegetatif



Tehnik ini adalah perpaduan / penyilangan antara bibit dari biji (Sadling) dengan pucuk atau mata tunas (Entries) durian ungul, hasil dari penyilangan ini akan didapatkan bibit durian baru yang bervarietas unggul. Teknik penyilanganya dapat dobangi menjadi dua cara,yaitu system sambung pucuk,(Top enten)dan system mata tempel (Okulasi).









System Sambung Pucuk (Top Enten)



Yang dimaksud sambung pucuk disini adalah penyatuan batang bawah (hasil bibit dari biji) dengan pucuk (hasil dari pucuk durian unggul) sehingga terbentuk tanaman sesuai varietas batang atasnya.



Peralatan



Teknik sambung pucuk ini membutuhkan peralatan sebagai berikut :

Alat pemotong, alat pemotong yang digunakan bisa berupa silet, cutter, pisau khusus okulasi dan gunting khusus dahan.

Plastik mambo untuk kerudung pucuk sambungan.

Tali rafia dan tali plstik



Tahapan



Tahapan – tahapan penyambungan yaitu sebagai berikut :

Batang bawah yang sudah siap disambung dipotong kira – kira 20 cm dari leher akar atau lebih kurang sekitar 2 – 3 cm diatas batang yng berwarna hjau dan cokelat. Permukaan batang yang telah dipotong ini kemudian dibelah menjadi dua, setiap bagian sama besarnya panjang belahan sekitar 2 – 5 cm.

Batang atas yang akan disambung berupa pucuk cabang yang masih lengkap dengan kuncupnya dan dalam keadaan tdak terlalu muda /terlalu tua. Bersar cabang yang digunakan harus sama besar dengan dengan batang bawah yang dipotong sepanjang 2 – 3 ruas. Selanjutnya daun – daun dibatang atas ini dibuang dan disisakan satu helai yang terletak paling ujung. Sisa daun paling ujung ini dipotong dan disisakan seperempatnya saja. Pangkal batang kemudian diiris miring dikedua sisinya sampai mengenai bagian kayunya.

Batang atas yang sudah dipotong miring tadi disisipkan kedalam belahan diujung batang bawah kemudian, sambungan tadi diikat dengan tali plastik dan dikerudungi dengan plastic.

Kelebihan system pucuk sambung pucuk ini akan menghasilkan bibit dengan percabangan yang sempurna (seperti air mancur), namun tidak efisien dalam perbanyakanya dikarenakan satu pucuk yang terdapat lebih dari satu mata tunas hanya menjadi satu bibit durian bar. Berbeda dengan system mata tempel (okulasi) dimana satu pucuk (entries) dengan dua sampai tiga mata tunas bisa menjadi tiga bibit baru.



3.2. Sistem Mata Tempel (Okulasi)



Okulasi adalah penempelan mata tunas dari pohon induk durian terpilih (unggul) kebatang bawah yang sudah disiapkan. System ini sangat efisien dan bisa diperoleh bibit baru dalam jumlah banyak, dikarenakan satu pucuk batangan lebih dari satu mata tunas bisa dimanfaatkan semua utuk ditempelkan pada batang bawah sehingga bibit yang dihasilkan akan lebih banyak dari pada system sambung pucuk.

Untuk okulasi, peralatan dan batang bawah yang digunakan sama dengan peralatan dan batang bawah pada system sambung pucuk.



3.2.1. Tahapan Pengerjaan Okulasi Sebagai Berikut :



Pilih batang bawah yangsudah berumur kurang lebih 6 bulan dan dalam keadaan sehat. Kurang lebih 20 cm, dari pangkal batang dibuat irisan yang berbentuk hurup T atau disayat sepanjang lebih kurang 2 cm.

Mata tunas yang terpilih di sayat dengan bentuk bulat atau persegi dengan panjang kirang lebih 1.5 cm mengelilingi mata tunas. Dalam pengambilan mata tunas ini harus diikut sertakan kambiumnya, sebab bila mata tunas diambil tidak ada kambiumnya, bisa dipastikan okulasi yang dikerjakan gagal.

Mata tunas yang sudah diperoleh disisipkan dibawah kulit batang pokok yang telah didiris tadi. Dalam penyimpanan atau penempelan mata tunas, jagalah supaya tidak ada kotoranyang menempel dikambium karena dapat mengganggu penyatuan antara mata tunas dan batang pokok.

Setelah selesai penempelan, batang diikat menggunakan tali pelastik. Pengikatan ini dilakukan diseluruh batang yang telah disayat kecuali tepat pada mata tunas yang besar.

Setelah dua minggu kemudian, periksalah keberhasilan okulasi yang dikerjakan. Biasanya, jika berhasil mata tunas pada okulasi akan berwarna hijau dan memperlihatkan tanda – tanda perkembangan tunas. Jika tidak berhasil, mata tunas akan kering. Setelah mata tunas tumbuh, batang atas tanaman asli dipotong kurang lebih 2 cm diatas amata tunas. Bersama dengan itu maka pelastik yang menempel pada mata tunas dibuka dengan meggunakan silet. Untuk mempercepat pertumbihan tanaman hasil okulasi tersebut, diberikan pupuk NPK pertumbuhan secukupnya pada masing – masing tanaman. Pada umur 8 – 10 bulan sejak penempelan tanaman durian sudah siap untuk dipindahkan keareal penanaman.



Demikianlah ulasan singkat mengenai budidaya tanaman durian, semoga ulasan ini dapat dijadikan acuan guna pengembangan investasi sektor agribisnis.


Sekarang Jadilah Petani yang sukses Selanjutnya ... Dengan Miliki Pupuk Yang Tepat

Apakah ingin tanaman hias anda sehat dan segar ?
Apakah ingin tanaman kebun anda semakin wow hasil panennya ?
Apakah ternak anda ingin besar, sehat dan banyak anakan ?
Apakah tambak ikan anda ingin dapatkan memuaskan hasilnya ?
Apakah Anda ingin pokok sawit anda sehat, berbuah besar dan panen dimusim apapun ?
Apakah Anda Ingin menaikkan pendapatan Hasil Panen Sawit Lahan Anda/anggota koperasi/ plasma anda ? 
Lebih Hemat pupuk makro/kimia  

Pasti Jawaban anda ingin .. Ya ... 

kini saat nya ikuti teknologi terbaru dipakai ribuan petani Indonesia

Bayangkan Anda Menjadi Petani Yang Sukses Makmur di negaranya 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India