Matematika sebagai ilmu yang mempelajari bilangan dengan berbagai konsep menawarkan logika berpikir dalam mempelajarinya. Matematika bukanlah sekadar menghafal, mempelajari matematika membutuhkan nalar, logika, dan ketekunan.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat berguna dan banyak memberikan sumbangan bagi ilmu-ilmu lainnya. Hampir setiap ilmu yang ada memiliki relasi dengan matematika, contohnya pada ilmu kimia yang memiliki relasi dengan matematika dalam penghitungan pH suatu zat dengan logaritma, begitu pula dengan ilmu biologi yang membutuhkan bantuan matematika dalam menyatakan hubungan antara frekuensi genotipe dan frekuensi alel, kemudian dalam fisika yang membutuhkan bantuan matematika melalui vektor, dan ilmu-ilmu lainnya.
Bagi pelajar atau orang yang tidak menyukai matematika, matematika akan terlihat rumit, akan tetapi jika kita melihat prospek pekerjaan yang paling menjanjikan sepuluh tahun ke depan, maka kita akan menemukan pekerjaan yang membutuhkan matematika. Berdasarkan hasil riset University of California tahun 2013, pekerjaan yang paling menjanjikan di masa depan adalah pengembang aplikasi perangkat lunak, analis pasar, biomedical engineer, akuntan atau auditor, administrator sistem komputer dan jaringan, petroleum geologist, dan lainnya. Berdasarkan hasil riset tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika memegang peranan besar bagi kemajuan teknologi di masa depan.
Tanpa kita sadari, matematika terlibat dalam kehidupan kita. Hampir di setiap aspek kehidupan, ilmu matematika digunakan, misalnya pada menghitung takaran obat, penghitungan suhu, pembuatan program komputer, pencampuran zat kimia, perdagangan, dan lain-lain. Semua profesi terkait dengan matematika. Adapun sifat dari ilmu matematika adalah fleksibel dan dinamis, sehingga selalu dapat mengimbangi perkembangan jaman. Terutama di jaman yang serba canggih ini, komputer menjadikan matematika sebagai ilmu yang membantu pemrograman menjadi efektif dan efisien.
Kita tidak dapat menjalani keseharian kita dengan lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan matematika. Di jalan, kita akan menemukan gedung bertingkat, trotoar, jalan yang di aspal, lampu merah yang semuanya dibentuk melalui ilmu matematika, ketika kita akan berbelanja kita pun akan bertemu dengan matematika, membayar listrik pun kita akan menemui matematika.
Matematika memiliki sejumlah manfaat, yaitu dapat menjadi pemecahan dari berbagai masalah atau solusi dalam berbagai bidang kehidupan, matematika menjadi dasar pokok atau kunci gerbang untuk mempelajari ilmu lainnya, seperti fisika, biologi, kimia, akuntansi, ekonomi, dan sebagainya, belajar matematika pun dapat melatih kita untuk berpikir kritis, lebih teliti, tidak ceroboh, serta melatih nalar dan logika manusia melalui berpikir secara sistematis dan terstruktur dari permasalahan yang dihadapi. Melalui matematika, kita akan selalu dihadapkan pada pemecahan masalah, hubungan sebab akibat, pertanyaan dan jawaban yang logis, ilmiah, berpikir kreatif, dan masuk akal.
Dengan manfaat besar yang diberikan matematika dalam berbagai bidang kehidupan, maka dapat dikatakan, matematika adalah ilmu yang diterapkan di segala bidang. Hal ini dibuktikan dari keterlibatan matematika dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari matematika, fisika, kimia, dunia perbankan, teknik, kedokteran, psikologi, bahkan dalam dunia pertanian.
Dunia pertanian atau agrikultur merupakan terapan dari ilmu hayati yang mendayagunakan ilmu biologi dan matematika. Dunia pertanian mencakup pengetahuan tentang budidaya tanaman dan hewan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kesejahteraan manusia.
Dalam mengembangkan dunia pertanian, kita mengenal beberapa program untuk meningkatkan hasil pertanian, salah satunya adalah intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah cara untuk meningkatkan hasil pertanian melalui pengolahan lahan pertanian dengan cara pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama, dan pemberantasan penyakit tanaman. Program intensifikasi pertanian juga dikenal sebagai panca usaha tani.
Kita dapat melakukan salah satu cara intensifikasi pertanian dalam mengatasi masalah unsur hara yang tidak seimbang, yaitu dengan pemberian pupuk pada tanaman. Seperti manusia, tanaman membutuhkan zat makanan, dalam hal ini adalah unsur hara yang seimbang. Kesuburan tanah ditentukan dari kemampuan tanaman untuk menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang. Jika unsur hara tidak seimbang, maka tanaman tidak dapat tumbuh optimal. Unsur utama tersebut adalah C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, B, Zn, Mo, dan Cl. Unsur N, S, P, K, Ca merupakan unsur makro, artinya unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah banyak. Kemudian, tanaman akan mendapatkan unsur C, H, O dari udara dan air, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur mikro, yang artinya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Pupuk akan berperan bagi kesuburan tanaman karena akan menambah nutrisi atau unsur hara yang diperlukan. Pupuk sebagai unsur hara buatan akan mengatasi kekurangan nutrisi, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium.
Terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia, sedangkan pupuk kimia atau pupuk anorganik merupakan pupuk yang tersusundari zat kimia. Pupuk kimia dibagi menjadi pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang memiliki satu unsur hara, sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang memiliki lebih dari satu unsur hara, misalnya N, P, K, atau N dan P, atau P dan K, dan sebagainya. Pupuk majemuk atau biasa disebut pupuk daun dinyatakan dalam grade, misalnya 10-20-10, 30-10-20 atau grade seimbang 20-20-20. Angka pertama menunjukkan persentase N (Nitrogen), angka kedua menunjukkan persentase P (Fosfor), dan angka terakhir menunjukkan persentase K (Kalium).
Dalam membudidayakan tanaman, biasanya kita akan memilih pupuk kimia karena hasil yang lebih cepat terlihat, misalnya lebih cepat berbuah, selain itu pemupukan lebih tepat sasaran karena dapat dikonsentrasikan dengan jenis unsur tertentu.
Masalah yang sering timbul dalam menggunakan pupuk kimia adalah saat kita menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Pupuk kimia yang berlebihan bukan berarti tanaman tersebut akan mendapat nutrisi yang banyak. Ketika pupuk kimia diberikan dalam jumlah yang tidak sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan maka akan terjadi peningkatan keasaman tanah sehingga mengikat senyawa nutrisi mikro dan akhirnya nutrisi mikro tidak tersedia bagi tumbuhan untuk diserap. Tanaman tersebut akan mengalami fertilizer burn, yaitu mengeringnya daun hingga menyebabkan kematian tanaman karena pupuk yang diberikan terlalu berlebihan.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, kita dapat menyelesaikannya dengan persoalan matematika. Agar pupuk kimia yang diberikan dosisnya tidak berlebihan, maka kita harus menghitung dosis yang tepat dengan matematika. Untuk memudahkan penghitungan, kita harus mengetahui bahwa urea mengandung 45% N, pupuk SP-36 mengandung 36% P2O5, dan KCl mengandung 60% K2O. Kemudian yang harus kita lakukan adalah mengetahui dosis formula takaran pupuk untuk tanaman. Setiap tanaman memiliki dosis yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan dan ketersedian hara dalam tanah.
Misalnya, apabila diketahui dosis formula takaran pupuk untuk tanaman padi adalah 135 kg N, 36 kg P2O5 dan 20 kg K2O, semuanya adalah dosis dalam hektar. Maka pupuk tunggal yang dibutuhkan :
Bagaimana jika kita ingin mengetahui kebutuhan pupuk per pot saja? Misalnya kita memiliki pot memiliki berbentuk tabung dengan diberi 1 L tanah dan kita ingin menghitung besarnya takaran pupuk urea per pot, dengan formula 300 kg urea/hektar. Volume 1 hektar adalah 2.000 m3.
Dengan penyelesaian tersebut, hadirnya matematika dalam memecahkan persoalan kita dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam pemupukan tanaman, membantu kita agar memberikan pupuk dengan takaran yang tepat. Tanpa kita sadari, hal-hal seperti ini dihitung dengan cara matematika dan dengan bantuan ilmu kimia.
Kesimpulannya, matematika memberikan inovasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan mempelajari matematika, kita dapat semakin berinovasi dan mengasah kreativitas dengan matematika dalam kehidupan, tidak hanya dalam pemupukan, tetapi dalam penerapannya pada aktivitas lainnya.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat berguna dan banyak memberikan sumbangan bagi ilmu-ilmu lainnya. Hampir setiap ilmu yang ada memiliki relasi dengan matematika, contohnya pada ilmu kimia yang memiliki relasi dengan matematika dalam penghitungan pH suatu zat dengan logaritma, begitu pula dengan ilmu biologi yang membutuhkan bantuan matematika dalam menyatakan hubungan antara frekuensi genotipe dan frekuensi alel, kemudian dalam fisika yang membutuhkan bantuan matematika melalui vektor, dan ilmu-ilmu lainnya.
Bagi pelajar atau orang yang tidak menyukai matematika, matematika akan terlihat rumit, akan tetapi jika kita melihat prospek pekerjaan yang paling menjanjikan sepuluh tahun ke depan, maka kita akan menemukan pekerjaan yang membutuhkan matematika. Berdasarkan hasil riset University of California tahun 2013, pekerjaan yang paling menjanjikan di masa depan adalah pengembang aplikasi perangkat lunak, analis pasar, biomedical engineer, akuntan atau auditor, administrator sistem komputer dan jaringan, petroleum geologist, dan lainnya. Berdasarkan hasil riset tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika memegang peranan besar bagi kemajuan teknologi di masa depan.
Tanpa kita sadari, matematika terlibat dalam kehidupan kita. Hampir di setiap aspek kehidupan, ilmu matematika digunakan, misalnya pada menghitung takaran obat, penghitungan suhu, pembuatan program komputer, pencampuran zat kimia, perdagangan, dan lain-lain. Semua profesi terkait dengan matematika. Adapun sifat dari ilmu matematika adalah fleksibel dan dinamis, sehingga selalu dapat mengimbangi perkembangan jaman. Terutama di jaman yang serba canggih ini, komputer menjadikan matematika sebagai ilmu yang membantu pemrograman menjadi efektif dan efisien.
Kita tidak dapat menjalani keseharian kita dengan lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan matematika. Di jalan, kita akan menemukan gedung bertingkat, trotoar, jalan yang di aspal, lampu merah yang semuanya dibentuk melalui ilmu matematika, ketika kita akan berbelanja kita pun akan bertemu dengan matematika, membayar listrik pun kita akan menemui matematika.
Matematika memiliki sejumlah manfaat, yaitu dapat menjadi pemecahan dari berbagai masalah atau solusi dalam berbagai bidang kehidupan, matematika menjadi dasar pokok atau kunci gerbang untuk mempelajari ilmu lainnya, seperti fisika, biologi, kimia, akuntansi, ekonomi, dan sebagainya, belajar matematika pun dapat melatih kita untuk berpikir kritis, lebih teliti, tidak ceroboh, serta melatih nalar dan logika manusia melalui berpikir secara sistematis dan terstruktur dari permasalahan yang dihadapi. Melalui matematika, kita akan selalu dihadapkan pada pemecahan masalah, hubungan sebab akibat, pertanyaan dan jawaban yang logis, ilmiah, berpikir kreatif, dan masuk akal.
Dengan manfaat besar yang diberikan matematika dalam berbagai bidang kehidupan, maka dapat dikatakan, matematika adalah ilmu yang diterapkan di segala bidang. Hal ini dibuktikan dari keterlibatan matematika dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari matematika, fisika, kimia, dunia perbankan, teknik, kedokteran, psikologi, bahkan dalam dunia pertanian.
Dunia pertanian atau agrikultur merupakan terapan dari ilmu hayati yang mendayagunakan ilmu biologi dan matematika. Dunia pertanian mencakup pengetahuan tentang budidaya tanaman dan hewan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kesejahteraan manusia.
Dalam mengembangkan dunia pertanian, kita mengenal beberapa program untuk meningkatkan hasil pertanian, salah satunya adalah intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah cara untuk meningkatkan hasil pertanian melalui pengolahan lahan pertanian dengan cara pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama, dan pemberantasan penyakit tanaman. Program intensifikasi pertanian juga dikenal sebagai panca usaha tani.
Pupuk Para Petani Indonesia, Cek Selengkapnya
>>>KLIK DISINI<<<
Kita dapat melakukan salah satu cara intensifikasi pertanian dalam mengatasi masalah unsur hara yang tidak seimbang, yaitu dengan pemberian pupuk pada tanaman. Seperti manusia, tanaman membutuhkan zat makanan, dalam hal ini adalah unsur hara yang seimbang. Kesuburan tanah ditentukan dari kemampuan tanaman untuk menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang. Jika unsur hara tidak seimbang, maka tanaman tidak dapat tumbuh optimal. Unsur utama tersebut adalah C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, B, Zn, Mo, dan Cl. Unsur N, S, P, K, Ca merupakan unsur makro, artinya unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah banyak. Kemudian, tanaman akan mendapatkan unsur C, H, O dari udara dan air, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur mikro, yang artinya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Pupuk akan berperan bagi kesuburan tanaman karena akan menambah nutrisi atau unsur hara yang diperlukan. Pupuk sebagai unsur hara buatan akan mengatasi kekurangan nutrisi, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium.
Terdapat dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan manusia, sedangkan pupuk kimia atau pupuk anorganik merupakan pupuk yang tersusundari zat kimia. Pupuk kimia dibagi menjadi pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang memiliki satu unsur hara, sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang memiliki lebih dari satu unsur hara, misalnya N, P, K, atau N dan P, atau P dan K, dan sebagainya. Pupuk majemuk atau biasa disebut pupuk daun dinyatakan dalam grade, misalnya 10-20-10, 30-10-20 atau grade seimbang 20-20-20. Angka pertama menunjukkan persentase N (Nitrogen), angka kedua menunjukkan persentase P (Fosfor), dan angka terakhir menunjukkan persentase K (Kalium).
Dalam membudidayakan tanaman, biasanya kita akan memilih pupuk kimia karena hasil yang lebih cepat terlihat, misalnya lebih cepat berbuah, selain itu pemupukan lebih tepat sasaran karena dapat dikonsentrasikan dengan jenis unsur tertentu.
Masalah yang sering timbul dalam menggunakan pupuk kimia adalah saat kita menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Pupuk kimia yang berlebihan bukan berarti tanaman tersebut akan mendapat nutrisi yang banyak. Ketika pupuk kimia diberikan dalam jumlah yang tidak sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan maka akan terjadi peningkatan keasaman tanah sehingga mengikat senyawa nutrisi mikro dan akhirnya nutrisi mikro tidak tersedia bagi tumbuhan untuk diserap. Tanaman tersebut akan mengalami fertilizer burn, yaitu mengeringnya daun hingga menyebabkan kematian tanaman karena pupuk yang diberikan terlalu berlebihan.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, kita dapat menyelesaikannya dengan persoalan matematika. Agar pupuk kimia yang diberikan dosisnya tidak berlebihan, maka kita harus menghitung dosis yang tepat dengan matematika. Untuk memudahkan penghitungan, kita harus mengetahui bahwa urea mengandung 45% N, pupuk SP-36 mengandung 36% P2O5, dan KCl mengandung 60% K2O. Kemudian yang harus kita lakukan adalah mengetahui dosis formula takaran pupuk untuk tanaman. Setiap tanaman memiliki dosis yang berbeda-beda, tergantung dengan lingkungan dan ketersedian hara dalam tanah.
Misalnya, apabila diketahui dosis formula takaran pupuk untuk tanaman padi adalah 135 kg N, 36 kg P2O5 dan 20 kg K2O, semuanya adalah dosis dalam hektar. Maka pupuk tunggal yang dibutuhkan :
Bagaimana jika kita ingin mengetahui kebutuhan pupuk per pot saja? Misalnya kita memiliki pot memiliki berbentuk tabung dengan diberi 1 L tanah dan kita ingin menghitung besarnya takaran pupuk urea per pot, dengan formula 300 kg urea/hektar. Volume 1 hektar adalah 2.000 m3.
Dengan penyelesaian tersebut, hadirnya matematika dalam memecahkan persoalan kita dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam pemupukan tanaman, membantu kita agar memberikan pupuk dengan takaran yang tepat. Tanpa kita sadari, hal-hal seperti ini dihitung dengan cara matematika dan dengan bantuan ilmu kimia.
Kesimpulannya, matematika memberikan inovasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban manusia. Dengan mempelajari matematika, kita dapat semakin berinovasi dan mengasah kreativitas dengan matematika dalam kehidupan, tidak hanya dalam pemupukan, tetapi dalam penerapannya pada aktivitas lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar